Ada Yang Mantap di Sini!

PPC Iklan Blogger Indonesia

Ada Yang Mantap di Sini!

PPC Iklan Blogger Indonesia

Jumat, 15 Agustus 2014

Pesan Maulana Syaikh, tanggal 20 Maret 1996

NWBersatu.5. Embe taok muridku si’ bani bebantelan dunia akherat. Luean si mentingang  dirikne doang. ( 20 Maret ’96 )
     ( Manakah muridku yang berani berjuang dunia akhirat/lillahi ta'ala. Lebih banyak yang mementingkan dirinya sendiri )

Bani bebantelan dunia akhirat ( Berani sehidup semati/berjuang sekuat tenaga dunia akhirat ).
Kalimat ini merupakan sebuah tantangan sekaligus harapan agar murid Maulana Syaikh benar-benar berjuang lillahi ta'ala. Berjuang dengan segenap jiwa raga, tidak saja untuk memajukan organisasi NW tetapi untuk kemaslahatan ummat Islam. Harapan tersebut menguatkan bahwa guru memiliki hasrat nurani untuk benar dan tulus membentuk murid-muridnya. Guru adalah orang tua rohani, sedangkan ibu bapak adalah orang tua jasmani ( yang melahirkan kita ). Guru merupakan jalan kita mengerti bagaimana kekuasaan Allah, bagaimana keagungan Allah, sehingga kita memahami apa yang seharusnya kita perbuat dan tinggalkan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Seseorang tidak akan memperoleh kesuksesan dan tidak pula ilmunya dapat bermanfaat apabila ia tidak menghormati gurunya dan ilmu itu sendiri. Dalam Kitab Ta'limul Muta'allim disebutkan :

ماَ وَصَلَ مَنْ وَصَلَ اِلاَّ بِالحْرُمَةِ وَمَا سَقَطَ مَنْ سَقَطَ اِلاَّ بِتَرْكِ الْحُرْمَةِ وَالتَّعْظِيْمِ .
Artinya : Dapatnya orang mencapai sesuatu hanya karena mengangungkan sesuatu itu,  dan gagalnya juga hanya karena tidak mau mengagungkannya.

اَلاَ تَرَى اَنَّ اْلاِانْسَانَ لاَ يَكْفُرُ بِالْمَعْصِيَةِ وَاِنَّمَا يَكْفُرُ بِتَرْكِ الْحُرْمَةِ.
Artinya : Tidaklah Anda telah tahu, manusia tidak menjadi kafir lantaran ma'siatnya, tapi jadi kafir lantaran tidak mengagungkan Allah.

Saudaraku. Senantiasalah kita berbesar hati untuk selalu menerima pelajaran yang diberikan guru dengan hati yang ikhlas, perasaan yang selalu  senang, mematuhi perintahnya yang tentunya akan bermanfaat bagi kita sendiri. Murid yang sopan dan rendah hati akan mudah mendapatkan ilmu dan mendapatkan manfaat dari apa yang pernah diusahakannya. Sebaliknya murid yang sombong dan tidak sopan hanya akan menambah kesombongan dan memperburuk perilakunya.Ingatlah bahwa menuntut ilmu untuk menyaingi orang-orang yang berilmu atau untuk menarik perhatian orang lain kepada dirinya, maka Allah akan memasukkannya ke neraka.
lalu sepatutnyalah murid selalu memberi salam kepada gurunya setiap bertemu dengannya dan menjabat tangan dan berusahalah selalu tersenyum ketika berhadapan dengannya.
Mengunjungi guru ketika mereka dalam keadaan sehat apalagi dalam keadaan sakit dan selalu mendoakannya.
 Kesalahan yang terbesar bagi penuntut ilmu apabila ia tidak menghormati gurunya, tidak menghormati keturunan gurunya, tidak menghormati orang yang bersangkut paut dengan gurunya.
" Yang paling saya kasihani yang pernah saya ajar tetapi kelakuannya kurang ajar" . Kalimat ini Maulana Syaikh ungkapkan di depan tullab tholibat Ma'had pada hari Senin tanggal 8 September 1997.
Melupakan atau mementingkan diri sendiri setelah guru membina dan membimbing para santrinya ke jalan yang benar, tidak sepatutnya dilakukan bagi santri yang telah terdidik dan terbina dengan segala macam pengalaman.
Memperjuangkan Nahdlatul Wathan tidak cukup ketika masih duduk di bangku sekolah atau perkuliahan. Derap langkah, gelora perjuangan untuk ummat harus tetap dipegang sampai akhir zaman. Karena setiap warga NW khususnya abituren telah  berjanji dan berbai'at akan tetap memperjuangkan Nahdlatul Wathan sampai akhir zaman. " Sabun kita adalah sabun i'tikad " ( Maulana Syaikh, Kamis, 9 Oktober 1997 )



0 comments:

Daftar Blog Saya

The Best

iklan

Related Websites